Calon mahasiswa yang ingin ambil jurusan atau program studi (Prodi) di perguruan tinggi , salah satunya pemikirannya adalah biaya kuliah. Dari demikian beberapa pilihan, ada banyak jurusan yang perlu dibayar biaya yang mahal. Mahalnya biaya untuk menuntaskan studi pada sebuah jurusan dikuasai beragam faktor, seperti aktivitas praktek yang sudah dilakukan. Makin banyak aktivitas di atas lapangan atau di laboratorium, umumnya biaya kuliah akan makin tinggi. Jurusan yang Populer Mahal, Kamu Berani Mengambil Jurusan Ini? – Biaya untuk menuntaskan studi di Perguruan Tinggi tidak sedikit. Berikut sebagai argumen banyak lulusan sekolah menengah ikhlas ambil jarak year untuk kumpulkan biaya. Antara banyak jurusan yang dijajakan di Perguruan Tinggi, ada jurusan yang dikenali jurusan elite karena biaya studinya yang mahal
Peluang melanjutkan studi di Perguruan Tinggi dapat didapat siapa pun. Apa lagi sekarang ini telah ada beasiswa yang membuat proses studi lebih enteng. Mahasiswa tidak butuh bayar biaya kuliah, bahkan juga ada sokongan untuk hidup sepanjang tempuh studi di Perguruan Tinggi. Sayang, peluang beasiswa inilah yang tidak didapat semuanya orang. Mahasiswa juga harus minta pertolongan untuk orangtua atau berusaha mengongkosi studinya sampai lulus.
Biaya untuk menuntaskan kuliah benar-benar bervariatif. Sejauh ini, masih tetap ada pandangan jika jurusan di kampus swasta tambah mahal dibanding kuliah di kampus negeri. Hal itu tidak seutuhnya betul karena di kampus negeri juga ada jurusan yang memerlukan biaya tinggi untuk bisa menyelesaikannya. Pada akhirannya, beberapa orang mengenali jurusan itu dengan jurusan yang mahal.
Punya cita-cita menjadi seorang dokter? Perjuangan untuk menjadi seorang dokter tidak mudah. Untuk masuk Jurusan Kedokteran, kamu harus bersaing dengan banyak peminat, apalagi Jurusan Kedokteran termasuk salah satu jurusan favorit. Tidak mengherankan jika ujian masuk Jurusan Kedokteran terbilang sulit. Selain perlu memiliki kemampuan di bidang akademik, kondisi finansial pun juga harus mendukung. Ketika menempuh studi di Jurusan Kedokteran, kamu akan menjalani berbagai macam praktik dan kegiatan laboratorium.
Biaya studi di Jurusan Kedokteran dikatakan mahal karena untuk bisa masuk jurusan ini, terdapat uang pangkal atau uang gedung yang harus dibayar. Selain itu, biaya pendidikan yang perlu dikeluarkan di Jurusan Kedokteran per semester pun biasanya lebih tinggi dibandingkan jurusan lainnya. Baik di Perguruan Tinggi Negeri maupun di Perguruan Tinggi Swasta, Jurusan Kedokteran dianggap sebagai jurusan termahal. Bahkan, biaya masuknya saja mencapai ratusan juta rupiah.
Menjadi seorang dokter gigi yang kompeten di bidangnya ternyata perlu perjuangan. Hampir sama seperti Jurusan Kedokteran, untuk bisa diterima di Jurusan Kedokteran Gigi, kamu perlu melakukan usaha ekstra. Apalagi jika kampus yang kamu tuju terkenal dengan kualitas Jurusan Kedokteran Gigi yang akreditasinya bagus.
Baca Juga : Fakultas Ilmu dan Budaya yang Dapat Kamu Jadikan Referensi
Selain perlu membayar uang masuk, kamu juga perlu membayar biaya kuliah per semester dan uang lainnya. Nantinya, biaya kuliah akan menjadi lebih banyak ketika kamu sudah banyak bekerja praktik. Untuk mendapatkan pasien ketika koas, misalnya, terkadang mahasiswa kedokteran gigi berkorban banyak biaya. Ditambah lagi jika pasien cukup sulit untuk ditangani. Tantangan di jurusan ini tidak hanya soal biaya saja, tetapi juga sulitnya mencari pasien yang sesuai dengan materi saat itu yang sedang dipelajari.
Kamu juga perlu menyiapkan biaya setelah dinyatakan lulus dan mengikuti wisuda. Jika ingin membuka praktik sendiri, cobalah untuk mencari tahu harga alat-alat kedokteran yang akan kamu beli. Harga alat tersebut sangatlah fantastis, apalagi jika yang kamu inginkan adalah alat bermerk yang berkualitas. Bisa dikatakan bahwa Jurusan Kedokteran Gigi membutuhkan banyak biaya agar mahasiswanya bisa lulus hingga bekerja.
Melihat banyak bangunan indah bernilai seni yang berdiri megah seringkali menjadi motivasi seseorang untuk mengambil Jurusan Arsitektur. Jurusan yang termasuk favorit di Indonesia ini bisa ditemukan di kampus negeri maupun kampus swasta. Meskipun proses masuknya tidak sesulit Jurusan Kedokteran, persiapan untuk kuliah di jurusan ini tidak bisa main-main.
Anggapan bahwa Jurusan Arsitektur adalah jurusan prestisius masih melekat erat karena biaya studinya yang bombastis. Hapuslah pemikiran bahwa untuk kuliah di Jurusan Arsitektur hanya perlu uang masuk dan uang SPP saja. Sebab, selama kegiatan perkuliahan, akan ada kegiatan praktikun dan tugas dari dosen yang membutuhkan banyak biaya.
Seorang arsitektur andal lahir dari tempaan yang berat ketika kuliah. Mereka sudah terbiasa dengan jam tidur larut dan tekanan lainnya. Gambar yang berkualitas pun bisa dihasilkan dari peralatan yang bagus dan tentunya alat tersebut tidak murah. Kamu tidak bisa menggunakan sembarang alat tulis untuk menggambar. Bahkan, ada beberapa peralatan yang hanys bisa diperoleh di luar negeri jika ingin kualitasnya bagus. Persiapkan dana dadakan untuk membeli kertas, pensil, meja gambar, dan peralatan pendukung https://jimdobbin.org/ lainnya. Mahasiswa arsitektur juga akan akrab dengan proses rendering tiga dimensi, sehingga kmau perlu memastikan laptopmu memiliki spesifikasi mumpuni. Masih ada persiapan budget untuk membuat maket yang sangat khas dilakukan mahasiswa Jurusan Arsitektur.
-
Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV)
Jurusan Desain Komunikasi Visual yang merupakan salah satu jurusan berkaitan dengan seni ternyata membutuhkan biaya tinggi dalam proses studinya. Sebenarnya, uang masuk jurusan ini dan uang yang perlu dibayar per semester tidak terlalu mahal. Namun, biaya lain-lainnya lah yang membuat biaya studi di Jurusan Desain Komunikasi Visual semakin membengkak. Kamu memerlukan dana cadangan dan dana darurat agar bisa bertahan di jurusan ini.
Kegiatan perkuliahan di dalam kelas tidak hanya berkaitan dengan teori saja, tetapi juga praktik secara langsung. Mahasiswa memerlukan laptop dengan spesifikasi mumpuni untuk bisa menghasilkan karya yang bagus dan berkualitas. Selain itu, akan ada kebutuhan tinggi terhadap kertas gambar, buku sketsa, alat lukis, pewarna, dan alat-alat penunjang lainnya.
Cita-cita menjadi pilot yang berpenghasilan besar dan memiliki jam terbang tinggi menjadi motivasi kuat para mahasiswa di jurusan ini. Seorang pilot memiliki prospek karier yang menjanjikan, bahkan penghasilannya bisa mencapai puluhan juta rupiah setiap bulan. Namun, siapa sangka ternyata Jurusan Penerabangan atau Aviasi membutuhkan biaya kuliah yang tidak kalah fantastis. Untuk bisa diterima di jurusan ini, terkadang calon mahasiswa harus mengeluarkan uang ratusan juta hingga milyaran rupiah. Belum lagi biaya kuliah yang perlu dikeluarkan setiap semester dan biaya lainnya.
Biaya kuliah di Jurusan Penerbangan memang sangat tinggi. Namun, hal tersebut sebanding dengan fasilitas yang didapatkan selama studi. Selain mempelajari berbagai teori terkait penerbangan, kamu juga akan dilatih menerbangkan pesawat melalui simulasi. Nantinya, akan ada sertifikasi agar bisa menjadi seorang pilot betulan. Siapkan dana yang cukup besar untuk bisa menjalani ujian sertifikasi atau ujian lainnya untuk menunjang karier.
Pernah menyaksikan pameran pakaian atau pameran lainnya terkait desain pakaian? Untuk bisa menghasilkan karya indah tersebut, mahasiswa Jurusan Fashion Design membutuhkan banyak biaya. Dana yang cukup besar dibutuhkan saat mahasiswa melakukan kerja praktik. Semakin indah sebuah hasil karya, semakin rumit pula proses pembuatannya, dan tentu dibutuhkan alat serta bahan berkualitas yang mahal.
Selama kuliah, mahasiswa akan diminta mengerjakan tugas-tugas terkait desain mode dan tekstil. Bisa kamu bayangkan ada berapa meter kain yang diperlukan untuk sebuah tugas. Belum lagi jika tugas tersebut kurang tepat atau salah. Selain perlu menyiapkan dana untuk tugas kuliah, siapkan pula dana lain untuk kebutuhan perkuliahan.
Jurusan Broadcasting yang prospek kariernya bekerja di media juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Biaya masuk Jurusan Broadcasting memang tidak semahal jurusan lainnya. Begitu pula dengan biaya per semester dan biaya SKS variabel. Namun, untuk menunjang kelancaran perkuliahan, mahasiswa tetap perlu menyiapkan alat dan bahan pendukung.
Tidak mungkin kamu akan meminjam alat-alat mahal terus menerus. Padahal, selama perkuliahan dan praktik, mahasiswa akan membutuhkan kamera, komputer atau laptop dengan spesifikasi mendukung, mikrofon, tripod, handycam, dan alat elektronik lainnya. Namun, setelah menyelesaikan studi di Jurusan Broadcasting, kamu bisa mencoba berkarier di perusahaan penyiaran yang bergaji besar.